
Alhamdulillah, saat ini kita sudah berada di bulan Sya’ban. Berarti sebentar lagi bulan Ramadhan akan menjumpai kita, dengan membawa keberkahan dan peluang pahala serta ampunan dari Allah.
Orang yang tidak paham dengan manfaat bulan Ramadhan akan bersedih menghadapinya, karena harus mengekang hawa nafsunya. Sebaliknya, orang yang paham akan menyambut Ramadhan dengan suka cita. Bahkan jauh hari sebelum Ramadhan tiba, mereka telah melakukan berbagai persiapan, agar bisa menjalankan ibadah Ramadhan secara optimal.
Salah satu persiapan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ adalah memperbanyak melakukan puasa sunnah pada bulan Sya’ban, sebagaimana dikabarkan oleh ibunda ‘Aisyah. “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156).
Puasa sunnah di bulan Sya’ban adalah prakondisi untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan, dalam rangka membiasakan diri menjalankan puasa. Sehingga ketika Ramadhan tiba, tubuh sudah terbiasa menjalankan puasa.
Nabi Muhammad ﷺ bahkan melakukan prakondisinya selama berbulan-bulan sebelumnya, yakni dengan membiasakan menjalankan puasa sunnah Senin dan Kamis, serta puasa ayyamul bidh (puasa 3 hari pada tiap tengah bulan Hijriah).
Khusus pada bulan Sya’ban, Nabi Muhammad lebih banyak berpuasa daripada bulan-bulan sebelumnya karena ada keutamaan pada bulan Sya’ban, sebagaimana beliau jelaskan, “(Bulan Sya’ban) itulah bulan yang sering dilupakan manusia, antara bulan Rajab dan Ramadhan. Pada bulan itulah amalan diangkat kepada Allah Rabb semesta alam. Maka aku suka saat amalanku diangkat, aku (dalam keadaan) berpuasa.”
Sumber: Bimbingan Islam untuk Hidup Muslim, 2013, Maghfirah Pustaka, Jakarta,halaman 171
