Puncak dari adab (etika) adalah saat kau diam mendengarkan dengan seksama pada seseorang yang sedang menyampaikan satu hal yang sangat kau pahami sementara dia tidak lebih tahu darimu.
Tak banyak orang yang mampu menahan lidah dan membuka mulutnya tatkala dia merasa lebih mengerti daripada orang yang sedang bicara padanya. Telinganya terasa tak betah mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang lain yang tidak lebih paham daripada kita. Apalagi jika orang itu besar mulut; merasa paling pintar dan paling tahu, padahal dia tak tahu apa-apa.
Kala kita mampu menahan lidah, tidak mendebat si mulut besar itu, maka saat itulah Anda berada di puncak sikap bijak Anda.
***
(Penulis: Ustadz Samson Rahman, penerjemah buku Laa Tahzan)
The ad is displayed on the page
current post: Puncak Adab, ID: 1461
Ad: ads bawah pst (35603)
Placement: After Content (after-content)
Display Conditions
Ad | wp_the_query |
---|---|
post | post |
Find solutions in the manual