Pembantu Rasulullah shallallahu alahi wasallam adalah orang yang miskin lagi lemah, namun beliau menempatkannya pada kedudukan yang sangat layak. Sebagai penghargaan atas agama dan ketakwaan yang dimilikinya. Beliau tidak memperlakukan pembantunya sesuai profesi atau ketidakberdayaannya. Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda tentang para pembantu dan orang-orang yang berprofesi sebagai orang upahan.
“Mereka adalah saudara-saudara kalian. Allah telah menjadikan mereka di bawah kekuasaan kalian, maka berilah mereka makan seperti apa yang kalian makan. Dan berilah pakaian seperti yang kalian pakai. Janganlah kalian bebani mereka di liar kemampuan mereka. Dan jika kalian membenani mereka dengan tugas-tugas, maka bantulah mereka. (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, “Aku menjadi pembantu Rasulullah shallallahu alahi wa sallam selama 10 tahun, selama itu beliau tidak pernah menghardikku dengan kata-kata “Ah”, beliau juga tidak pernah menegur perbuatanku dengan kalimat, “Mengapa engkau lakukan itu?” dan beliau juga tidak pernah mengatakan, “Kenapa tidak kau kerjakan Ini?” pada tugas yang tidak kulakukan. (HR. Muslim)
Kurun waktu 10 tahun adalah masa yang panjang, bukan hitungan hari atau bulan. Itu adalah masa yang lama yang sudah pasti diselingi lika-liku susah, sensing, sedih, marah, kelabilan, dan goncangan jiwa, masa kaya dan miskin, namun demikian beliau tidak pernah menghardik atau menyuruhnya–demi ayah dan ibuku–justru beliau sangat mengangkat harkat pembantunya, menghargai perasaannya, dan memenuhi kebutuhan keluarganya. Bahkan beliau juga selalu mendoakan mereka. Anas bin Malik mengatakan, Ibuku berkata, “Wahai Rasulullah, inilah pembantumu, mohon doakan dia.” Lalu, beliau mendoakannya, Ya Allah berilah kelimpahan harta dan anak yang banyak untuknya. Berkahilah semua karunia yang engkau berikan padanya. (HR. Bukhari)
Sifat pemberani dan ketegasan Rasulullah tidak membuat beliau menjadi sosok yang garang dan suka memukul, kecuali untuk kebenaran. Beliau juga tidak pernah berlaku kasar terhadap orang-orang lemah dan yang ada di bawah kendalinya, baik istri maupun pembantunya. Diriwayatkan dari Aisyah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alahi wa sallam tidak pernah memukul dengan tangannya sama sekali, kecuali ketika berjihad di jalan Allah, beliau tidak pernah memukul pembantu dan wanita.” (HR. Muslim)
***
Dikutip dari buku Mengintip Keseharian Rasulullah, terbitan Maghfirah Pustaka
The ad is displayed on the page
current post: Pembantu Rasulullah Shallallahu Alahi Wa Sallam, ID: 2460
Ad: ads bawah pst (35603)
Placement: After Content (after-content)
Display Conditions
Ad | wp_the_query |
---|---|
post | post |
Find solutions in the manual