Kasih Sayang Rasulullah Kepada Musuh

Kekejaman musuh-musuh Islam tidak membuat Nabi shalallahu alahi wa sallam dendam. Ia tetap menunjukkan kasih sayangnya. Suatu hari, Rasulullah shalallahu alahi wa sallam  sedang mendirikan shalat fajar bersama kaum Muslim di Hudaibiyah. Tiba-tiba datang 70-80 orang dari wilayah Tan’im hendak menyerang kaum Muslim. Mereka lalu tertangkap dan Rasulullah membebaskan mereka tanpa tebusan.

Rasulullah shalallahu alahi wa sallam memberikan pengampunan kepada Ghawrats bin Harits, meskipun orang ini telah mencoba membunuh Nabi shalallahu alahi wa sallam. Ghawrats lalu kembali ke tengah-tengah kaumnya dengan berseru, “Aku kembali mendatangi kalian dari tempat sebaik-baiknya manusia.”

Suatu ketika, ada jenazah lewat di hadapan Rasulullah shalallahu alahi wa sallam. Beliau segera berdiri menghormatinya. Para sahabat segera berseru, “Wahai Rasulullah, itu adalah jenazah seorang Yahudi!” Rasulullah shalallahu alahi wa sallam malah menjawab, “Bukankah ia juga manusia?” (HR. Muslim)

Rasulullah shalallahu alahi wa sallam  melarang pembunuhan wanita, anak-anak, dan budak selama mereka tidak terlibat dalam perang. Bahkan, setiap kali Rasulullah shalallahu alahi wa sallam  mengirim utusan atau ekspedisi pasukan, beliau berpesan, “Jangan berlebih-lebihan, jangan menipu, jangan main-main, dan jangan bunuh anak-anak!”

***

Dikutip dari buku the Great Story of Muhammad terbitan Maghfirah Pustaka

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top