Contohnya, shalat adalah salah satu syariat. Namun, Islam memberikan kemudahan atau keringanan ketika umatnya sakit. Tak harus berdiri, cukup shalat dengan berbaring, duduk, dan bahkan hanya dengan menggerakkan mata jika sudah tak mampu lagi.
Sesungguhnya agama ini (Islam) mudah, dan tidak ada seorang pun yang mempersulitnya melainkan (agama itu) mengalahkan dia (mengembalikan dia pada kemudahan). (Shahih Bukhari, 1/39)
Dapatkan Diskon Spesial dan Informasi penawaran menarik lainnya.
| Ad | wp_the_query |
|---|---|
| post | page |
Masyarakat muslim di Indonesia sangat menyukai kajian fiqh. Terbukti pada berbagai forum pengajian—baik yang ditayangkan di televisi maupun yang diselenggarakan di kampung-kampung—hampir selalu ada pertanyaan berkaitan dengan masalah fiqh. Gaya bertanyanya pun hampir serupa, “Ustadz, bolehkah kita bla-bla-bla…?”
Meski antusiasme masyarakat terhadap masalah fiqh sangat tinggi, namun belum tentu mereka suka membaca buku fiqh. Nampaknya hanya sebagian kecil saja yang suka menekuni buku-buku fiqh, yakni mereka yang berprofesi sebagai ustadz atau guru agama. Sebagian besar masyarakat merasa cukup mendapatkan ilmu fiqh dari kajian para ustadz dan guru agama. Mengapa?
Karena masyarakat beranggapan bahwa membaca buku fiqh tidaklah mudah. Butuh kompetensi tertentu untuk memahaminya. Yang kedua, kebanyakan buku fiqh yang ada tampil dengan format yang sederhana, sehingga bagi masyarakat awam terasa menjemukan jika membaca banyak halamannya.
Melihat fenomena demikian, pada tahun 2013 penerbit Maghfirah Pustaka menerbitkan sebuah buku panduan hidup untuk masyarakat Muslim yang dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Semudah membaca majalah.
Tampilannya pun dibuat sangat menarik, karena tiap halamannya ditata dengan layout yang cantik, dan diperkaya gambar dan foto yang full color. Buku ini dicetak pada kertas jenis matte paper yang tebal dan dibungkus dengan sampul hard cover, menjadikannya tampil sebagai buku premium.
Elis, seorang ibu pembina majelis taklim di Bekasi menuturkan, “Penjelasan dalam buku ini sangat praktis. Misalnya, untuk penyelenggaraan jenazah ditampilkan foto-foto cara memandikan jenazah dan memakaikan kain kafan, sehingga dapat mudah dipahami oleh semua kalangan.”
Kemasannya yang mewah memang pada akhirnya membuat harga jual buku ini menjadi tidak murah bagi kebanyakan masyarakat. Sebagian orang terpaksa harus menabung dulu untuk dapat memiliki buku seharga Rp 235.000 ini.
Meski begitu, animo masyarakat Muslim untuk memilikinya tidak menjadi surut. Terbukti sejak dirilis pertama pada Mei 2013 hingga medio 2017, buku ini telah mengalami enam kali naik cetak @ 10.000 eksemplar. Sehingga di toko buku besar seperti TB Gramedia, buku bimbingan ini digolongkan sebagai buku laris (best seller).
Uraian di dalam buku bimbingan sangat lengkap, yakni sejak fase sebagai janin dalam kandungan, hingga lahir sebagai bayi, anak kecil, remaja, hingga dewasa dan memasuki masa berumah tangga, dan kemudian menjadi tua, dan berakhir pada kematian.
Selain mengulas kajian tentang fiqh, buku ini juga dilengkapi dengan materi tentang aqidah (keimanan), sehingga menjadikannya sebagai buku bimbingan hidup Muslim yang komprehensif dan mengasyikkan untuk ditekuni. Silakan Anda buktikan.*
Presensi: Abu Faza
| Ad | wp_the_query |
|---|---|
| post | post |