Sahabat sejati bagaikan tangan dan mata. Kala tangan sakit, mata akan mengucurkan tangis, dan bila mata menangis maka tangan akan menyeka derai air mata.
Sahabat sejati selalu rela memberi tak pernah harap kembali. Saling melengkapi saling mengisi, saling menutupi, satu rasa dalam dua hati. Sahabat sejati bahagia bersama namun sedih tak pernah mau berbagi. Jika kau sahabat sejati, bahagiamu akan kau bagi. Tapi perih dan letih hatimu pasti kau telan sendiri.
****
(Penulis: Ustadz Samson Rahman, penerjemah buku La Tahzan)