Sembuh dengan Sedekah

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dengan bersedekah, dan siapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana” (HR. Tabrani).

Berikut ini adalah kisah nyata yang menggambarkan betapa sedekalah memiliki dampak luar biasa bagi pelakunya, termasuk dalam menyembuhkan penyakit.

Tokoh dalam kisah ini adalah seorang pengusaha yang kaya raya. Suatu ketika dia terkena penyakit kronis. Dia lalu pergi memeriksakan diri ke rumah sakit terkenal. Menurut diagnosis dia mengidap penyakit kanker, dan persentase kesembuhannya sangat kecil. Para dokter menyarankan dia berobat ke luar negeri supaya mendapat perawatan intensif.

Pengusaha itu kemudian berangkat ke luar negeri untuk menjalani pemeriksaan dan hasilnya sama dengan diagnosis di dalam negeri. Para dokter di rumah sakit itu lalu menyarankan agar dia dioperasi untuk menghilangkan anggota tubuhnya yang digerogoti kanker.

Lelaki tersebut meminta tenggang waktu untuk pulang ke negara asalnya terlebih dahulu. Dia berkeinginan untuk mengurus segala sesuatunya, dan berwasiat kepada anggota keluarganya, jika ternyata setelah operasi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Akhirnya pengusaha itu pulang ke negara asalnya lalu mengurus segala sesuatunya. Tidak lupa dia menuliskan wasiat dan menitipkan anggota keluarganya kepada orang yang dipercayainya untuk menjaga keluarganya. Namun, dia sama sekali tidak memberitahukan kepada keluarganya permasalahan yang sedang dia hadapi.

Suatu ketika di pertengahan jalan menuju rumahnya, pandangan pengusaha itu tertuju kepada seorang perempuan tua yang berdiri disamping tempat penyembelihan binatang. Perempuan itu mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer di sebelah tempat penyembelihan. Pengusaha itu lalu menghentikan langkahnya dan menemui perempuan tua itu. Dia bertanya, kenapa perempuan itu mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer. Perempuan itu lalu bercerita kepadanya, bahwa anak-anaknya menjadi yatim sepeninggal suaminya. Keluarga ini sangat miskin dan tidak punya uang untuk membeli daging. Yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer untuk dimasak sebagai ganti dari daging.

Pengusaha itu sangat tersentuh mendengar penuturan kondisi yang dihadapi perempuan itu. Dia lalu menyedekahkan uangnya dalam jumlah banyak kepada perempuan itu. Selanjutnya dia memberikan uang kepada tukang sembelih dalam jumlah yang banyak, lalu memintanya untuk mengirimkan daging kepada  perempuan itu setiap minggunya. Perempuan itu sangat berterimakasih kepada pengusaha itu. Tidak lupa dia mendoakan si pengusaha itu.

Beberapa hari kemudian, pengusaha itu pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi. Sebelum operasi dilaksanakan, terlebih dahulu dokter memeriksanya kembali. Hasilnya sangat mencengangkan. Sang dokter bertanya kepada pengusaha itu, “Apakah engkau sudah pergi ke rumah sakit lainnya untuk menjalani pengobatan atas penyakitmu itu?”

Lelaki itu menjawab, “Tidak.”

Dokter itu berkata, “Bohong! Jujurlah padaku, apakah engkau sudah pergi ke rumah sakit lainnya atau tidak?”

Pengusaha itu menjawab, “Aku bersumpah, demi Allah aku sama sekali tidak pergi ke rumah sakit lainnya, Sebenarnya ada apa engkau bertanya seperti ini?”

Dokter itu lalu menjawab, “Pemeriksaan dan diagnosis terbaru menunjukkan tubuhmu sama sekali sudah bersih dari kanker. Keadaanmu sekarang ini sehat-sehat saja.”

Pengusaha itu hampir tidak percaya atas apa yang dikatakan oleh dokter itu. Dia tidak kuasa membendung air matanya yang meleleh karena bahagia. Dia lalu bertanya kembali kepada dokter itu apakah benar apa yang barusan dikatakan kepadanya. Dokter itu menjawab dan bersumpah bahwa apa yang dikatakannya adalah benar.

Setelah menyadari atas apa yang dialaminya ini, pengusaha itu lalu bersyukur memanjatkan puji kepada Allah. Kemudian dia pulang ke negara asalnya dalam keadaan sehat wal afiat. Dia menceritakan kepada anggota keluarganya, dan mereka semua sangat takjub terhadap peristiwa yang dialami pengusaha itu.

Sumber: The Great Quran, 2012, Maghfirah Pustaka, Jakarta, halaman 817