Sudah banyak sekali orang menghabiskan harinya membuka Whatsapp, Facebook , Instagram, Youtube setiap harinya.
Selama 2019, pengguna internet di Indonesia yang berusia 16 hingga 64 tahun memiliki waktu rata-rata selama 7 jam 59 menit per hari untuk berselancar di dunia maya. Angka tersebut melampaui rata-rata global yang hanya menghabiskan waktu 6 jam 43 menit di internet per harinya.
We Are Social – “Global Digital Reports 2020”
Angka yang cukup mencengangkan.
Pertanyaannya, apakah kita melakukan sudah hal-hal yang produktif saat berselancar di internet?
atau hanya menghabiskan waktu menelan berita hoax, kepo kegiatan teman, scroll tanpa henti, gosip, baca berita artis, ngobrol sana sini, narsis dan hal-hal lain yang tidak berdampak sama sekali terhadap kehidupan kita.
Mungkin kita sudah mengenal ‘manusia teknologi’ yang membuat banyak hal di dunia menjadi terkomputerisasi seperti Bill Gates sebagai salah satu orang terkaya di dunia yang menggawangi Microsoft (windows yang anda gunakan saat ini) atau bahkan Steve Jobs, co Founder Apple.
Tapi tahukah anda bahwa keduanya melarang anak-anak mereka untuk memegang smartphone sampai umur tertentu. Alasannya mereka gak mau anaknya kecanduan layar dan juga membahayakan kesehatan.
hmm…
Dengan alasan inilah kami memutuskan untuk membuat panduan ini, dimana In shaa Allah mampu membantu anda untuk lebih produktif, memanfatkan internet untuk menambahkan pundi-pundi pendapatan agar impian keluarga anda bisa tercapai.
Kita akan menggunakan internet terutama sosial media untuk berdagang dan memulai bisnis pertama anda.
Namun selain berdagang, sebenarnya ada tujuan utama yang ingin kami tekankan, yaitu bagaimana kita bisa menjalin silaturahmi lebih rekat dengan teman-teman yang sudah kita miliki sebelumnya maupun teman baru.
Â
Saat inilah kita akan mulai menyapa mereka kembali…
Network (Jaringan Pertemanan)
Ya beruntunglah bagi kita yang pada masa itu kita mampu menjaring sebanyak mungkin teman. Karena saat ini mereka bisa saling menawarkan jasa / produk, memberi pekerjaan, menjadi partner dalam berbisnis, ataupun kolaborasi lainnya.
Dan inti dari pemasaran organik di materi ini adalah menyambung silaturahmi, membangun hubungan sehingga membuat kita dikenal lebih banyak orang.
Jika ingin membangun hubungan pertemanan yang berkualitas makatidak cukup sekedar tahu saja, semakin dekat semakin baik. Kata kuncinya adalah ikatan emosi.
Â
Kita mungkin punya ratusan kontak whatsapp dan ribuan teman di social media, tapi berapa sih yang benar-benar dikenal, apa kegiatannya, kerja dimana, produk apa yang dimiliki.
Inilah saatnya kita mulai mengklasifikasikan teman-teman kita dan salong mengenal lebih dekat
Dari tau ke kenal, kenal menjadi teman dan teman menjadi sahabat..
Alhamdulillah, saat ini ada media online yang dapat membantu kita lebih dekat tanpa harus datang bertatap muka seperti dulu.
Oleh karena itu kita akan mulai dengan channel yang hampir setiap jam kita gunakan setiap hari, yaitu Whatsapp.
83% pengguna internet di Indonesia memiliki Whatsapp.
Mungkin memang pada dasarnya orang Indonesia suka ngobrol ya, menjadikan Whatsapp menjadi salah satu top aplikasi paling banyak di-download di Indonesia.
Penggunanya banyak, dibuka hampir setiap waktu dan orang sering berlama-lama menggunakannya adalah 3 alasan besar kenapa Whatsapp ini menjadi channel yang efektif dalam membantu meningkatkan penjualan jasa ataupun produk.
Whatsapp sangat berbeda dengan Telegram dari segi pengembangan fitur. Di Telegram kita bisa mendapatkan banyak sekali penambahan fitur, sedangkan Whatsapp sebagai platform messenger terbesar di dunia saat ini cukup woles, jarang sekali update fitur, karena fokus hanya pada hal-hal yang dibutuhkan oleh kebanyakan orang di dunia.
Oleh karena itu sebenarnya Whatsapp Marketing sendiri cukup sederhana dan tingkat repetisi marketing di platform ini akan sangat dominan.
Menurut kami Inti dari Whatsapp Marketing ini hanya ada 3 hal, yaitu
Nah biasanya kalau kita ngobrol tentang produk menarik dan berkulitas ini biasanya abstrak, berdasarkan opini pribadi dan perasaan saja.Â
Bagi kami, produk yang menarik adalah produk yang memiliki diferensiasi dengan produk lain di pasaran. Berikut adalah 8 klasifikasi utama untuk menentukan sebuah produk akan menarik atau tidak.
Produk yang menarik akan lebih cepat mendatangkan penjualan,Â
sedangkan produk yang kurang menarik, akan membebani anda dalam proses marketing.
Miliki produk dengan harga terbaik. Tentu akan sangat baik jika mereka mendapatkan sebuah produk yang valuenya lebih tinggi daripada biaya yang harus mereka keluarkan, namun memang hal ini memerlukan beberapa trik marketing. Namun untuk saat ini minimal orang mendapatkan produk anda dengan harga yang wajar.
Apakah barang dengan harga yang murah bisa lebih menarik?
Mengingat target market kita di Indonesia didominasi oleh orang-orang berpenghasilan rendah dan sedang, tentu harga yang murah akan sangat menarik. Tidak masalah jika harga produk anda jual cukup tinggi, selama masih make sense dan tentu saja produk seperti ini juga ada marketnya sendiri.
kembali pada materi awal tentang target market