Surga Akan Dipenuhi Orang-Orang Miskin

 

Berdasarkan potensinya, orang kaya lebih berpotensi masuk surga daripada orang miskin. Karena orang kaya dapat melakuakan amal ibadah seperti berhaji, berumrah, membayar zakat, dan berinfak yang tak dapat dilakukan orang miskin.

Para sahabat nabi yang miskin pernah mengeluhkan tentang hal ini. Dari Abu Hurairah, bahwa orang-orang fakir Muhajirin mendatangi Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Orang-orang kaya telah memborong derajat-derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal!”.

Maka Rasulullah bertanya, “Apa itu?”

Mereka berkata, “Orang-orang kaya itu melakukan sholat sebagaimana kami melakukan sholat. Mereka melakukan puasa sebagaimana kami melakukan puasa. Mereka bershodaqah, tetapi kami tidak bershodaqah  … Mereka memerdekakan budak, tetapi kami tidak memerdekakan budak.”

Maka Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah aku ajarkan sesuatu kepada kamu, dengannya kamu akan menyusul orang-orang yang telah mendahului kamu, dan dengannya kamu akan mendahului orang-orang setelah kamu, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari kamu, kecuali orang-orang yang melakukan seperti apa yang kamu lakukan?”

Mereka bertanya, “Apa itu wahai Rasûlullâh?”

Beliau bersabda, “Kamu bertasbih, bertakbir, dan bertahmid tiga puluh tiga kali setelah setiap shalat”.

Abu Shalih (seorang perawi hadits) berkata, “Kemudian orang-orang fakir Muhajirin kembali mendatangi Rasûlullâh lalu berkata, “Saudara-saudara kami, orang-orang kaya, telah mendengar apa yang telah kami lakukan, lalu mereka melakukan seperti itu!”

Maka Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itu adalah karunia Allâh yang Dia berikan kepada orang yang Dia kehendaki”. (HR. Muslim, no. 595)

Namun, sayangnya hanya sedikit orang kaya yang berhasil memanfaatkan potensi keunggulannya itu. Yang kebanyakan melalaikan potensi itu.

Alhasil, kata Nabi, kelak surga lebih banyak dihuni oleh mereka yang dulunya ketika di dunia hidup miskin daripada mereka yang dulunya kaya.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اطلعت في الجنة، فرأيت أكثر أهلها الفقراء

“Aku pernah melihat surga, aku lihat kebanyakan penduduknya adalah orang miskin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka beruntunglah orang kaya yang tidak dilalaikan oleh kenikmatan dunia. Hidupnya tidak kekurangan, tapi tidak berlebihan menikmati dunia. Alhasil, dia kaya di dunia juga kaya di akhirat.

Sedangkan orang yang paling rugi adalah mereka yang miskin tapi dilalaikan oleh kehidupan dunia. Orang seperti mereka ini miskin di dunia dan miskin pula di akhirat.

Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dari kefakiran di dunia dan di akhirat.

***

Dikutip dari twitter @hamiwanto (Saiful Hamiwanto)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Scroll to Top