Show Don’t Tell

Siapa yang pernah dengar istilah Show don’t Tell? Atau jangan-jangan kalian sudah menerapkannya ke dalam tulisan? Wah, selamat ya!

Istilah Show don’t Tell ini sebenarnya memang sudah populer sejak lama. Jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, Show don’t Tell berarti “Tunjukkan, jangan didikte/ diberi tahu”. Maksudnya adalah penulis (Show) menunjukkan kondisi, baik tokoh maupun suasana cerita secara lebih detail. Berikan ruang kepada pembaca agar mereka bisa berimajinasi atas kondisi yang penulis ceritakan di dalam buku tersebut.

Sedangkan untuk istilah yang satunya, penulis (Tell) langsung memberi tahu kondisi si tokoh maupun suasana di dalam cerita tersebut.

Masih bingung? Coba lihat contoh di bawah ya!

Contoh Tell:

Shuhaib bin Sinan ar-Rumi adalah mantan budak dari Kerajaan Byzantium yang menjadi sahabat Rasulullah. Ia memiliki sifat yang teguh pendirian dan cerdas.

Singkat, padat, dan … membosankan?

Dalam sebuah buku fiksi ataupun non-fiksi sejarah biografi, gaya penulisan Tell  seperti di atas tidak begitu disarankan. Terlalu to the point dan menyatakan langsung bahwa Shuhaib adalah sosok yang teguh pendirian, tanpa memberikan pembaca “bukti” bahwa sifat tersebut benar-benar melekat dalam diri Shuhaib. Pembaca tidak diberikan kesempatan untuk berimajinasi, kesan mereka pun dibatasi oleh penjelasan singkat yang diberikan penulis.

Sehingga, tanggapan pembaca hanya sebatas, “Oh dia sahabat Nabi,” “Oh Shuhaib teguh pendirian,” selesai … Pembaca tidak memiliki bayangan, alasan apa yang membuat Shuhaib bisa menjadi sahabat Rasul? Sifat teguh pendirian apa yang dimaksud dalam buku itu?

Bandingkan jika kalian menggunakan teknik Show. Tentu tulisan yang dihasilkan akan berbeda.

Contoh 2:

Shuhaib berasal dari Romawi. Ia datang ke Makkah dalam keadaan miskin. Dia lalu berdagang dan Allah menganugerahinya kekayaan. Shuhaib akhirnya masuk Islam. Ketika ia hendak hijrah ke Madinah dengan membawa sepuluh ekor unta yang memuat barang-barang dan hartanya, tiba-tiba datanglah kafir Quraisy.

“Mau ke mana engkau, hai Shuhaib? Engkau datang ke sini dalam keadaan melarat, setelah itu hartamu bertambah. Apakah engkau akan keluar begitu saja?” Kaum Quraisy berusaha membujuk Shuhaib.

“Lalu, apa yang kalian inginkan?” Shuhaib balik bertanya.

“Jika engkau hendak hijrah, tinggalkan seluruh hartamu,” ujar orang-orang Quraisy.

“Apakah jika aku meninggalkan hartaku untuk kalian, kalian akan membiarkan aku pergi hijrah?” tanya Shuhaib.

“Ya,” jawab orang-orang Quraisy serentak. Mereka yakin Shuhaib tidak akan pergi karena lebih memilih hartanya.

Namun, dugaan mereka meleset. Shuhaib mengatakan sesuatu yang membuat mereka tercengang.

“Ambillah seluruh hartaku.”

Akhirnya Shuhaib meneruskan perjalanan hijrah dengan memakai jalabiah (jubah). Rasulullah SAW yang mendengar berita tentang Shuhaib, serta merta menemuinya di tengah jalan menuju tempat hijrah.

Dan di antara manusia, ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.(Qs. al-Baqarah [2]: 207)

– the Great Story of Muhammad, halaman 221 –

Tanpa mengatakan bahwa Shuhaib adalah orang yang teguh pendirian, penulis justru menjabarkan lewat perkataan Shuhaib:

“Apakah jika aku meninggalkan hartaku untuk kalian, kalian akan membiarkan aku pergi hijrah?” tanya Shuhaib.

“Ya,” jawab orang-orang Quraisy serentak. Mereka yakin Shuhaib tidak akan pergi karena lebih memilih hartanya.

Namun, dugaan mereka meleset. Shuhaib mengatakan sesuatu yang membuat mereka tercengang.

“Ambillah seluruh hartaku.”

Dari contoh di atas, tentu kita bisa berimajinasi mengenai kondisi Shuhaib saat ditahan oleh kafir Quraisy, ketegasannya dalam mengambil keputusan. Lalu, seandainya kita yang berada di posisi Shuhaib, apakah kita bisa melakukan hal yang sama?

Perasaan-perasaan dan pemikiran-pemikiran semacam itu akan tumbuh dalam diri pembaca apabila penulis merangkai kata-kata dengan cara Show.

Ad debug output

The ad is displayed on the page

current post: Show Don’t Tell, ID: 1206

Ad: ads bawah pst (35603)
Placement: After Content (after-content)

Display Conditions
post type
Adwp_the_query
postpost




Find solutions in the manual

FAN PAGES

ALAMAT

MAGHFIRAH PUSTAKA

Rukan Mitra Matraman A1-26 Jalan Matraman Raya No. 148,
Desa/Kelurahan Kebon Manggis, Kec. Matraman, Kota Adm, Jakarta Timur 13150, DKI Jakarta

: 08111611010
: 021-86608593
: marketing@maghfirahpustaka.com

PETA LOKASI

Copyright 2024 Maghfirah Pustaka

Need Help?