Related Posts
-
Senjata Rahasia Umat Muslim dalam Melawan Kekafiran
Sa’ad bin Abi Waqqash diutus oleh Umar bin Khaththtab untuk menjadi panglima perang atas peperangan di Irak. Ketika Sa’ad hendak berangkat menuju Qadisiyah, Umar memberikan surat wasiat kepadanya. Surat itu bukan hanya berisi perintah, melainkan juga nasihat dan sebuah penekanan tentang senjata rahasia umat Muslim agar bisa memenangkan peperangan melawan orang-orang kafir. Begini ini suratnya: …
-
Rumah Pujian di Surga
Kalimat pujian “Alhamdulillah” (segala puji bagi Allah) senantiasa berlaku dalam keadaan apa pun, karena Dia senantiasa dalam keadaan Maha Terpuji, terlepas dari apa pun yang terjadi pada hamba-Nya, baik ketika hamba-Nya mendapatkan nikmat ataupun musibah. Itu sebabnya kita orang Muslim mengenal kalimat dzikir “Alhamdulillah ‘ala kulli hal” (Segala puji bagi Allah atas tiap hal). Orang …
-
Empat Cara Mengambil Hati Orang Lain
Ambillah hati orang dengan empat cara: Tutur kata yang bagus, perhatian yang tulus, komitmen yang jujur, dan perlakuan yang baik. Ada orang pandai tapi tak disukai Ada orang cerdas tapi tak dicintai Ada orang alim tak dihargai Bukan karena mereka tidak berilmu, tapi karena tidak beradab dan sering merobek rasa orang lain. *** Penulis: Ustadz …
-
Jangan Hanya Bermimpi, Tapi Realisasikan!
Ada orang yang terbuai mimpi kesuksesan, dan ada pula yang cepat terbangun untuk mewujudkan mimpi itu. Banyak di antara kita yang berpikir dan bermimpi setinggi langit. Namun, kakinya tak menapak bumi. Ada yang ingin terbang melipat waktu. Namun, ia sama sekali tidak mau mengepakkan sayap. Ada yang bercita menembus pekat malam. Namun, ia tak mempersiapkan …
-
Kehati-hatian Umar terhadap Perbuatan Bid’ah
Suatu ketika Umar bin Kaththab mendengar Hisyam bin Hakim bin Hisyam yang ketika itu menjadi imam membaca surah al-Furqan sewaktu Rasulullah SAW masih hidup. Umar mendengar bacaannya mengandung beberapa huruf yang belum pernah dibacakan Rasulullah SAW kepadanya. Umar hampir saja beranjak dari shalatnya. Namun, akhirnya ia bersabar menunggu sampai salam. Selesai salam, Umar menarik serbannya …