Share this post with your friends

Iman dan Amal

Salah satu Bab yang terdapat dalam buku BIMBINGAN ISLAM UNTUK HIDUP MUSLIM

Ibarat sebuah rumah, akidah adalah fondasi, di atasnya berdiri syariah. Dalam istilah al-Qur’an, akidah disebut dengan iman sedangkan syariah disebut ibadah atau amal shalih.

Maka amal shalih yang konsisten dilakukan seseorang, sesungguhnya ia merupakan buah dari keimanannya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sehingga, iman yang kuat bisa diukur salah satunya dengan kadar semangat seseorang dalam beramal shalih. Seperti sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan Abu Said, Jika kalian melihat seseorang terbiasa (shalat) di masjid, bersaksilah bahwa dia seorang Mukmin. (Tirmidzi, 5/3093; Ibnu Majah, 1/802)

Itu sebabnya mengapa al-Qur’an berkali-kali menyandingkan antara iman dan amal shalih.

Hubungan antara iman dan amal shalih bersifat timbal balik. Karena jika keimanan mendorong orang untuk melakukan amal shalih, amal shalih itu sendiri pada gilirannya akan menguatkan iman. Dalam hal ini para ulama sepakat bahwa iman bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan amal shalih, dan berkurang dengan dosa (kemaksiatan).

Karena itu seseorang yang mengaku beriman dengan persoalan-persoalan akidah tetapi mengabaikan ibadah, atau melaksanakan ibadah tetapi mengabaikan akidah, dia bukanlah seorang Muslim di sisi Allah, dan pengakuan keislamannya tidak akan menyelamatkannya dari api neraka.
Kesempurnaan Islam

Hukum-hukum yang diturunkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfungsi sebagai pedoman hidup manusia yang lengkap dan sempurna dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama Muslim, dengan sesama manusia, dengan alam, dan dengan kehidupan. Kesempurnaan ini tidak didapatkan kecualai di dalam Islam.

Islam menjelaskan tentang tata cara ibadah mahdhah, seperti thaharah, shalat, puasa, zakat dan haji. Islam juga menjelaskan tentang cara ibadah ghairu mahdhah seperti menikah, bekerja, berakhlak, jual beli dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, setiap Muslim yang ingin beribadah dan beramal shalih secara benar dan sempurna, maka ia diharuskan untuk menyempurnakan pemahamannya tentang Islam, melalui berbagai sarana yang tekah tersedia, termasuk buku.
Keutamaan Agama Islam

1. Sebagai wahyu ilahi

وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ

dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. (QS. an-Najm [53]:3)

إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. an-Najm [53]:4)

2. Diturunkan langsung kepada nabi dan rasul (khususnya Rasulullah ﷺ)

قُلْ آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنزِلَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَالنَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

Katakanlah: “Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri”. (QS. Ali Imran [3]:84)

3. Sebagai Pedoman Hidup

هَٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini. (QS. Al Jaathiya [45]:20)

4. Terdapat hukum yang sempurna

وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ

dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al Maaidah [5]:49)

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS. Al Maaidah [5]:50)

5. Membimbing manusia ke jalan yang lurus

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. (QS. Al An’aam [6]:153)

6. Menuju kebahagiaan dunia dan akhirat

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An Nahl [16]:97)

More to explorer

Penerbit Buku Sarat Makna

Maghfirah Pustaka menyediakan buku panduan (referensi) agama Islam beragam tema dengan sajian lebih menarik dan mushaf Al-Quran dengan kualitas terbaik dan terjamin.

Product categories

Recent Posts

Follow Us

Galeri

Sign up for our Newsletter

Ad debug output

The ad is displayed on the page

current post: Iman dan Amal, ID: 3373

Ad: ads bawah pst (35603)
Placement: After Content (after-content)

Display Conditions
post type
Adwp_the_query
postpost




Find solutions in the manual
Need Help?