Seorang ibu meninggal dunia dan meninggalkan seorang anak. Anak itu baru berumur delapan tahun.
Lalu, sang ayah menikah dengan wanita lain dan dia bertanya pada anaknya, “Apa beda ibumu yang lalu dengan yang sekarang?”
Anak itu dengan polos menjawab, “Ibuku yang lalu selalu bohong padaku sementara ibuku yang baru selalu menepati kata katanya.”
Dengan heran ayahnya berkata, “Bagaimana mungkin itu semua terjadi wahai anakku?”
Anak itu berkata, “Tatkala aku bermain dan membuat ibuku marah dia berkata, ‘Jika kau tak berhenti dan terus dengan kenakalanmu ibu tak akan kasih kau makan!’ Namun, aku tak peduli kata katanya sebab dia pasti keluar mencariku di ujung desa dengan wajah sedih dan menarikku pulang, lalu memberiku makan! Namun sekarang tatkala aku bermain, ibuku yang baru berkata, ‘Jika kau terus bermain, ibu tak akan pernah beri kau makan! Dan memang itulah yang kini terjadi, sudah dua hari aku dilanda kelaparan!!”
Kasih ibu pertama mampu mengalahkan marahnya.
Sementara ibu yang kedua sesuai SOP-nya:
- Yang pertama jujur jiwanya, yang kedua menepati ucapannya
- Yang pertama menuruti nuraninya, yang kedua mentaati lisannya
Perbedaan di antara keduanya: tak ada yang salah
- Yang pertama kontekstual psikologis, yang kedua formalistik
- Yang pertama cinta substansif, yang kedua cinta literalis
***
(Penulis: Ustadz Samson Rahman, penerjemah buku La Tahzan)
The ad is displayed on the page
current post: Ibuku Pembohong, ID: 1717
Ad: ads bawah pst (35603)
Placement: After Content (after-content)
Display Conditions
Ad | wp_the_query |
---|---|
post | post |
Find solutions in the manual